A. PENGERTIAN
DAN ARTI PENTING KOMUNIKASI
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris
“communication”), secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari
bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam
kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu
suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi
diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan
kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi,
sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak
lain.
Komunikasi bukan cuma terkait dengan bagaimana cara
menggunakan bahasa tapi sangat terkait juga dalam menyampaikan pesan dalam
bentuk yang lainnya seperti tatapan mata, gesture tubuh, serta mungkin
intonasi.
Komunikasi itu penting, karena ini merupakan basic instinct dari setiap makhluk
hidup. Setiap makhluk punya cara komunikasi masing-masing, setiap manusia pun
tak lepas dari cara dia melakukan komunikasi. Kita tak bisa membeda-bedakan
bahasa, suku, adat, kebiasaan, tradisi maupun agama karena pada dasarnya
berkomunikasi, menyampaikan pesan itu asal dilakukan dengan baik dan benar,
serta dalam keadaan saling terbuka, fikiran jernih tanpa sentimen dan perasaan
negatif, pasti maksud yang ingin disampaikan dapat diterima.
B. JENIS DAN
PROSES KOMUNIKASI
Jenis-jenis Komunikasi, yaitu :
1.Komunikasi Intrapribadi :
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalahkomunikasi dengan
diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnyaberpikir.
2.Komunikasi Antarpribadi :
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara
orang-orang secara tatap muka, yangmemungkinkan respon verbal maupun nonverbal
berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah
komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua
individu,misalnya suami- istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi
diadik adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam jarakyang dekat;
pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerimapesan secara langsung dan simultan.
3.Komunikasi Kelompok (Kecil) :
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil
orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang
yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
tujuanbersama, saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai
bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi
kelompok.
4.Komunikasi Publik :
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah
orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik
meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri
komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal;menuntut persiapan pesan yang
cermat, menuntut kemampuanmenghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung
pasif; terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan
peristiwayang direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara
khususmelakukan fungsi-fungsi tertentu.
5.Komunikasi Organisasi :
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu
organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang
lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi juga melibatkan
komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung
kebutuhan.
6.Komunikasi Massa :
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yangmenggunakan media
massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang
dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim,
dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak,
cepat dan selintas.
PROSES
KOMUNIKASI
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikanpesan
kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara
komunikan dengan komunikatornya. Proseskomunikasi ini bertujuan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada
umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusiadan ada
penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Penginterpretasian.
2. Penyandian.
3. Pengiriman.
4. Perjalanan.
5. Penerimaan.
6. Penyandian balik.
7. Penginterpretasian.
C. KOMUNIKASI EFEKTIF
Pengertian Komunikasi
Efektif Menurut Para Ahli yang ambil dari berbagai sumber: Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama
memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam
bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune”, yaitu kedua
belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.
Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi
yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan,
mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya
menimbulkan suatu tindakan. Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif
adalah antara lain :
- Menciptakan suasana yang
menguntungkan.
- Menggunakan bahasa yang mudah
ditangkap dan dimengerti.
- Pesan yang disampaikan dapat
menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
- Pesan dapat menggugah
kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
- Pesan dapat menumbuhkan sesuatu
penghargaan atau reward di pihak komunikan.
Prinsip Dasar Komunikasi
Efektif
1.
Respect (Respek) adalah
Perasaan Positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara.
2.
Empathy (Empati) adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau
kondisi yang tengah dihadapi orang lain. Anda mampu merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain, sehingga komunikasi akan terjalin dengan baik sesuai
dengan kondisi psikologis lawan bicara Anda.
3.
Audible (Dapat Didengar) Audible mengandung makna pesan yang harus dapat
didengarkan dan dimengerti. Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus Anda
perhatikan, yaitu :
- Pertama, pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa
yang baik dan benar. Hindari bahasa yang tidak dipahami oleh lawan bicara.
- Kedua, sampaikan yang penting. Sederhanakan pesan Anda.
Langsung saja pada inti persoalan
- Ketiga, gunakan bahasa tubuh Anda. Mimik wajah, kontak
mata, gerakan tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan
bicara Anda. Tunjukkan kesejatian Anda dengan mengoptimalkan bahasa tubuh
dan pesan.
- Keempat, gunakan ilustrasi atau contoh. Karena analogi
sangat membantu dalam penyampaian pesan.
4.
Clarity (Jelas) adalah
kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu penyebab munculnya salah
paham antara satu orang dengan yang lain adalah informasi yang tidak jelas yang
mereka terima.
5. Humble (Rendah Hati) Sikap Rendah Hati
bukan berarti Anda Rendah Diri, Rendah Hati memberikan kesempatan kepada orang
lain untuk berbicara terlebih dahulu, dan Anda menjadi pendengar yang baik.
D. IMPLIKASI MANAJERIAL
Komunikasi karyawan adalah
komunikasi internal. Komunikasi internal menciptakan dan memelihara sistem
komunikasi internal antara pemilik perusahaan dengan para karyawan. Garis
komunikasinya dua arah, yaitu semua karyawan berpartisipasi secara bebas dalam
sebuah pertukaran informasi. Komunikasi internal merupakan bagian yang penting
dalam kehidupan kerja, karena komunikasi yang kurang baik dapat berdampak yang
luas terhadap organisasi. Misalnya konflik antar karyawan maupun dengan
perusahaan (manajemen) . Sebaliknya komunikasi yang baik dapat meningkatkan
saling pengertian, kerjasama dan juga kepuasan kerja, mengingat karyawan yang
bekerja dalam suatu perusahaan merupakan sekelompok sumber daya manusia dengan
berbagai karakter, maka komunikasi yang baik antara perusahaan dengan karyawan
sangat penting sehingga karyawan mengetahui tanggung jawab dan wewenangnya.
E. PENGERTIAN DAN KARAKTERISIK
KELOMPOK
Kelompok, kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan
mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi.
Manfaat
Kelompok :
1. Orang-orang lain menjadi sumber
informasi yang sangat penting
2. Kelompok juga menjadi bagian
penting dari identitas kita, yang mendefinisikan siapa diri kita.
3. Kelompok membantu menegakan
norma social, aturan, yang eksplisit atau implicit mengenai prilaku yang dapat
diterima.
Karakteristik
1. Terdiri dari dua orang atau
lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal maupun non verbal.
2. Anggota kelompok harus
mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu
kelompok
3. Mempunyai struktur hubungan
yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan
berfungsi sebagai suatu unit.
4. Anggota kelompok adalah orang
yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
5. Individu yang tergabung dalam
kelompok, saling mengenal satu sama lain serta dapat
membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.
F. TAHAPAN PEMBENTUKAN
KELOMPOK
Tahap
1 - Forming
Pada
tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok
cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka
belum saling mengenal dan belum saling percaya.
Tahap
2 - Storming
Kelompok
mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi.
Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota
kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka
masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada
pula yang mandenk pada tahap ini.
Tahap
3 - Norming
Terdapat
kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab
telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring
dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap
4 - Performing
Kelompok
dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa
ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling
bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
Tahap
5 - Adjourning dan Transforming
Tahap
dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja
kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.
Diajukan
oleh Bruce Tackman (1965)
G. KEKUATAN TEAMWORK
Teamwork, “pekerjaan yang dilakukan oleh
beberapa asosiasi dengan masing-masing melakukan bagian tetapi semua
mensubordinasi keunggulan pribadi untuk efisiensi keseluruhan”.
Dalam
teknik akuntansi lingkungan bisnis dapat digunakan untuk memberikan tindakan
keuangan manfaat kerja sama tim yang berguna untuk membenarkan konsep.
Teamwork semakin dianjurkan oleh pembuat kebijakan perawatan kesehatan
sebagai sarana menjamin kualitas dan keamanan dalam pengiriman layanan, sebuah
komite dari Institute of Medicine merekomendasikan pada tahun 2000 bahwa
program keselamatan pasien “mendirikan program pelatihan tim interdisipliner
bagi penyedia yang menggabungkan metode terbukti pelatihan tim, seperti
simulasi".
Dalam perawatan kesehatan, analisis konsep
sistematis pada tahun 2008 menyimpulkan kerja sama tim untuk menjadi
"sebuah proses dinamis yang melibatkan dua atau lebih profesional
kesehatan dengan latar belakang pelengkap dan keterampilan, berbagi tujuan kesehatan
umum dan berolahraga upaya fisik dan mental bersama dalam menilai,
merencanakan, atau mengevaluasi perawatan pasien . ” Di tempat lain kerja sama
tim didefinisikan sebagai" perilaku-perilaku yang memfasilitasi interaksi
anggota tim yang efektif, “dengan” tim “didefinisikan sebagai” sekelompok dua
atau lebih individu yang melakukan beberapa tugas yang terkait dengan
pekerjaan, berinteraksi satu sama lain secara dinamis, memiliki masa lalu
bersama, memiliki berbagi masa mendatang, dan berbagi nasib yang sama
“[definisi lain untuk kerja sama tim yang diusulkan pada tahun 2008 adalah”
komponen saling tergantung kinerja yang diperlukan untuk secara efektif
mengkoordinasikan kinerja beberapa individu. “, seperti itu, kerja sama tim”
bersarang di dalam “konsep yang lebih luas dari kinerja tim yang juga termasuk
tingkat-individu taskwork . A 2012 tinjauan literatur akademik menemukan
bahwa kata” kerja tim “telah digunakan” sebagai mencakup semuanya untuk merujuk
pada sejumlah proses perilaku dan negara muncul. “
H. IMPLIKASI MANAJERIAL
Dalam kamus besar bahasa Indonesia implikasi
mempunya arti yaitu akibat.kata implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa
aspek salah satu aspek yang akan saya bahas kali ini implikasi manajerial.
Dalam manajemen sendiri terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi,
perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan
perumusan tindakan.
Jadi implikasi manajerial memiliki arti Proses Pengambilan Keputusan
Partisipatif Dalam Organisasi manajerial yang baik.
Teori Managerial Grid
Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua
dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for
production”. Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima gaya
kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :
1. Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk
menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan
organisasi.
2. Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal
antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan
dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
3. Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi
tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian
dan komitmen. Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama
lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan
dan penghargaan.
4. Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama
keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
5. Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan
antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang
mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan
memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.
I. DEFINISI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan dapat
dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif
yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif
yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu
pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini
terhadap pilihan.
Definisi Pengambilan
Keputusan Menurut Para Ahli :
·
Menurut
George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku
(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
·
Menurut
Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan
yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
·
Menurut
James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk
memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah suatu cara yang
digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu
masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua
pihak.
DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut George R.Terry dan
Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang
dapat digunakan yaitu :
1. Intuisi, Pengambilan keputusan yang
didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah
terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung
beberapa keuntungan dan kelemahan.
2. Pengalaman, Pengambilan keputusan
berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena
pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan
untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki
banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi,
peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
3. Fakta, Pengambilan keputusan
berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan
fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih
tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu
dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang, Pengambilan keputusan
berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau
orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah
kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki
kelebihan dan kekurangan.
5. Logika/Rasional, Pengambilan keputusan yang
berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada
setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang
berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih
transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala
tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa
yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan, yaitu :
·
Kejelasan
masalah
·
Orientasi
tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
·
Pengetahuan
alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
·
Preferensi
yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai criteria
·
Hasil
maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang
maksima.
J. JENIS-JENIS KEPUTUSAN
ORGANISASI
Jenis keputusan dalam
sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan
untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat
melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan
tersebut difokuskan.
Secara garis besar jenis
keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
-. Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah
Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah
dikembangkan untuk mengendalikannya.
-. Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin
adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
K. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:
1. Hal-hal
yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2. Setiap
keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi;
3. Setiap
keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan
kepentingan orang lain;
4. Jarang
sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
5. Pengambilan
keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus
diubah menjadi tindakan fisik;
6. Pengambilan
keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;
7. Diperlukan
pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
8. Setiap
keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang
diambil itu betul; dan
9. Setiap
keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan
berikutnya.
Kemudian terdapat enam faktor lain yang juga
ikut mempengaruhi pengambilan keputusan.
1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh,
seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari
tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah
laku yang memberikan kesenangan.
2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang
akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang
mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan
kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan
dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang
ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan
individual.
6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan
politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik
suatu tingkah laku tertentu.
L. IMPLIKASI MANAJERIAL DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Proses
Pengambilan Keputusan dalam partisipatif dalam organisasi sekolah Manajerial
yang baik. Rendahnya kemapuan kepala sekolah akan berpengaruh terhadap
perolehan dukungan dari masyarakat khususnya dukungan dalam mengambilan
keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait dengan kebijakan dan rencana program
pengembangan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment